Selasa, 25 September 2007

Aku (nggak) Mau Mudik !!!



nyambung dari postingan sebelumnya...

aku jadi mikir untuk nggak jadi mudik ajah...
abis, kok rasanya mau pulang aja repot banget.

harus begini...
harus begitu...

mikir ini...
mikir itu...

belum lagi ada masalah a, kendala b, gangguan c

huaaaa.....

*mulai mikir pintu kemana saja nya doraemon*

sukur-sukur sampe rumah disambut dengan hangat dan senyum lebar
Kalau ternyata cuma biasa -biasa aja (seperti : oooh, udah pulang...) *jleb...jleb..*


tidaaakkkk!

6 komentar:

Anonim mengatakan...

aku jadi mikir untuk nggak jadi mudik ajah...
"kenapa harus ada prasangka buruk?"

abis, kok rasanya mau pulang aja repot banget.
"tanya pada diri sendiri...siapa yang sebenarnya membuat jadi repot?"

harus begini...
harus begitu...
"hidup tanpa syarat = MATI"

mikir ini...
mikir itu...
"berpikirlah dan carilah solusi yang terbaik untuk kepentingan bersama bukan untuk kepentingan sendiri semata"

belum lagi ada masalah a, kendala b, gangguan c
"jangan mempermasalahkan masalah...tapi selesaikanlah masalah, tapi tidak dengan emosi"

huaaaa.....
"hidup penuh perjuangan, ini belum seberapa bung"

*mulai mikir pintu kemana saja nya doraemon*
"berpikirlah realistis"

sukur-sukur sampe rumah disambut dengan hangat dan senyum lebar
Kalau ternyata cuma biasa -biasa aja (seperti : oooh, udah pulang...) *jleb...jleb..*
"kita melakukan yang terbaik kelak akan mendapatkan hasil yang baik"

tidaaakkkk!
"tidak ada kata tidak bisa"

NB:
- jangan pikirkan pusingnya, tapi pikirkan jalan keluarnya
- mulailah belajar berpikir secara dewasa, dalam menerima dan mengambil keputusan
- pemimpin yang baik, siap mengorbankan dirinya untuk kepentingan bersama
- cintailah keluarga dan orang2 terdekat, sebelum mereka tiada
- jangan pernah mengeluh karena akan menjadi penghambat hidup anda
- tanyakan pada diri kamu...apa yang sudah kamu berikan kepada orang tuamu, jangan tanyakan apa yang sudah orang tua berikan kepada kamu
- buatlah orang tua kamu bahagia dengan ikhlas dan tulus
- jangan menilai sesuatu dengan materi

Semua itu adalah maksud yang tertangkap dalam pikiranku setelah membaca blogspotmu. Apa jadinya ketika orang tuamu membaca isi blogspot ini. Kamu bukan raja, tapi perlakukanlah orang tuamu sebagai raja. Niat mudik lebaran sebenarnya bukan dari hati kamu. Dimana ada kemauan pasti ada jalan, uang bukanlah kendala sebenarnya. Bahagiakanlah orang tuamu selagi mereka masih hidup. Ini bulan yang suci, jangan kamu kotori dengan hal2 yang tidak semestinya.Pulanglah dik, berikan senyummu dan peluk hangatmu, orang tua dan adik2 kamu pasti menyambutmu dan mengharapkan mu.

2211

Unknown mengatakan...

Nak pulanglah anakku..
kalo gak pulang yaa kamu bisa nge-shift di Kedai kok phan :D
kekekeke...!

otakiphan mengatakan...

@ anonim (dearest my 2211)

prasangka buruk timbul dari prehensi-prehensi personal yang menjadi realitas sebelumnya

membuat repot?! ya... saya ini emang selalu bikin repot *angguk-angguk setuju* Makanya lebih baik jauh2 aja, biar saya ini nggak bikin repot lagi. begitu kan maksudnya?! *angguk-angguk paham*

hidup tanpa syarat = Mati ...
Sayarat untuk mati apa ya...?!

bersama ya... aku dan kamu, saya dan anda juga termasuk "bersama" kan? ada ide? kebetulan saya lagi blank...

hidup penuh perjuangan *angguk-angguk...bener itu*

berpikir realistis memang yang utama tapi tidak selalu efektif...
pengalaman saya selama ini berpikir dengan alternatif, bisa ngasih sesuatu yang segar...

kita melakukan yang terbaik, kelak akan mendapatkan hasil yang baik... *angguk-angguk lagi... bener lagi ini...*

tidak ada kata tidak bisa *jadi inget pak mantho*




dearest my 2211

saya selalu cinta dengan orang tua saya sebelum saya tahu apa arti dari kata "cinta"

saya sadar sekali, saya nggak bisa memberikan banyak kepada orang tua saya seperti anda...
tapi apakah hanya dengan pemberian, cinta itu dapat diukur?! *berpikir*

saya tidak melihat segala sesuatu dari materi tapi dari esensi... ada hal yang tidak anda ketahui dibalik ini semua. dan itu jelas bukan materi, tapi sebuah esensi...

dan percaya deh, saya selalu memimpikan pelukan hangat itu setiap saat...

saya niat sekali mudik. tapi kadang niat itu tidak bisa dijalankan karena banyak hal...

yang terakhir maaf banget dari hati saya yang paling dalam, bukannya saya melawan anda, menentang anda, kak...

tapi ini hanya sebuah pemikiran saya... yang sulit sekali disampaikan, karena sebuah kebiasaan lama dari saya dan lingkungan...

dan satu hal yang ingin saya sampaikan, anda adalah salah satu dari dua orang panutan saya yang bisa saya lihat dan rasakan...
dan saya akan selalu sayang sama anda...

Anonim mengatakan...

aku bilang sih pulang ja

maap-maapan

sekarang perang
ntar idul fitri maap-maapan

jadi dosanya bisa ke apus

Anonim mengatakan...

kirain???
klasik.....

ayolah, apa gw harus ngitung bwt loe ini yang keberapa kalinya???

coba flashback lagi dan evaluasi apa yang udah kamu lakuin ketika menghadapi ini dulu...

dan planningmu untuk menghadapi hal yang sama untuk kesekian kalinya di umur yang udah hampir 20 (u know what mean)

-berpikir realistis memang utama tapi tidak selalu efektif. pengalaman saya selama ini berpikir dengan alternatif, bisa ngasih sesuatu yang segar-

kalau kamu bisa memikirkan suatu alternatif, berarti kamu berpikir realistis dengan efektif, karena kamu mempertimbangkan segala probabilitas yang ada.

kamu ngga mau pulang karena takut ngga diterima, dan egomu ter-hampher (ya ngga???)

perasaan itu, sampai kapanpun dicari ngga akan ada penyelesaiannya.

yang bisa diselesaikan adalah masalah (bukan masalah perasaan)

i bet you'll be mad at me cuz there's no point i'm supporting u in this section. i need to hear more from you (if u want to). but one thing, reframe ur problem into a solvable one. not merely based on love-hate-dignity-pride problem. nobody can solve that one. trust me

Anonim mengatakan...

huhuhuhu lucu gambarnya